Pages

Tuesday, June 3, 2014

Pacaran Beda Agama, Boleh Gak Sih?

Kalau di topik-topik percintaan Kristen, pertanyaan ini nih yang sering ditanyakan sama sobat2 yang lagi galau. Min, kalo beda agama boleh ga? Nahh, kalo menurut kamu boleh dan kamu sudah menjalaninya, lalu kenapa galau hayoo?

Saya yakin dan percaya, Roh Kudus yang ada dalam hati kamu sudah menjawabnya.

To the point, jawabannya adalah:

Tidak boleh.

Butuh penjelasan? Simak!
Akibat dari pacaran beda agama mungkin tidak kamu rasakan secara langsung. Tapi kamu harus ingat bahwa pacaran bukanlah untuk saat ini saja.

Tujuan pacaran adalah sebuah pernikahan. Bicara mengenai pacaran beda agama berarti kamu berbicara mengenai pernikahan beda agama.

Kita tidak bisa melihat akibatnya untuk saat ini karena mungkin kamu masih merasakan fine2 saja selama berpacaran dengan yang pasangan berbeda agama. Toh, masih saling sayang-sayangan, berbagi perhatian dan punya teman curhat.

Eh, jangan salah!

emangnya kamu yakin itu bisa berjalan seumur hidupmu? dan apa kamu yakin kamu bisa mencapai visi Tuhan dalam hidupmu setelah menikah dengannya?

Pastinya, akibat yang harus kamu tuai ada pada pernikahanmu nanti.

Apa kata kebenaran firman Tuhan tentang hal ini?

Tujuan Pernikahan
Pernikahan Kristen memiliki sebuah tujuan, apakah tujuannya?

Maleakhi 2:15Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu!  Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Salah satu tujuan dari pernikahan ialah keturunan ilahi. Keturunan yang mewariskan iman dari orangtuanya, menjadi pengikut Kristus yang setia dan menjadi keturunan yang ilahi.

Jika kamu menikah dengan pasangan yang tidak seiman, can you do it?

Oke, misalkan kamu mau menikah dengan pasangan yang tidak seiman karena menurutmu iman adalah urusan pribadi masing-masing.

Kalian memiliki anak dan memberikan kebebasan pada anakmu untuk memilih pilihan terbaik sesuai kedewasaannya.

Sesuai dengan imanmu, kamu berencana akan menanamkan kebenaran-kebenaran Firman pada anakmu sejak kecil untuk menggenapi Maleakhi 2:15 supaya suatu saat dia memilih untuk percaya pada Yesus dengan keinginannya sendiri.

Suatu saat, ternyata.. oh ternyata..
Anakmu menentukan pilihannya, ia memilih iman pasanganmu yang tidak percaya pada Yesus. Dang!!

Kali ini bukan cuma istri/suamimu, tapi anakmu juga menganggapmu sesat. Bahkan dia mendoakan supaya kamu sadar dan kembali ke jalan yang benar, yaitu bukan bersama Yesus.

Kira-kira akan bagaimana perasaanmu?

Lanjut..

Paulus mengajarkan agar orang beriman memilih pasangan yang seiman.

2 Korintus 6:14Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Menurut Paulus, pasangan yang tidak seiman adalah pasangan yang tidak seimbang. Terang dan gelap. Tidak bisa bersatu.

Lho, kok gitu?

Yes, karena kita sebagai orang percaya, memiliki prinsip-prinsip kehidupan sesuai dengan iman kita pada Kristus. Memiliki iman pada Kristus menjadikan kita hidup dalam Kerajaan yang tidak tergoncangkan.

Siapa yang bisa jamin hidup kita akan terus berjalan baik tanpa goncangan kehidupan?

Goncangan keuangan, kepala keluarga dipecat dari pekerjaannya dan masih banyak tanggungan dan cicilan yang ada, cicilan rumah, cicilan mobil, dll.

Goncangan kesehatan, suami/istri terkena kanker, stroke, penyakit jantung, lumpuh, dll.

Serem?
emang.

Bisa terjadi?
bisa.

Goncangan hubungan pernikahan. Suami/istri ketahuan selingkuh dan punya anak di luar nikah.

Amit-amit?
emang.

Bisa terjadi?
bisa.

Hidup mengikut Kristus bukanlah jaminan untuk hidup tanpa penderitaan dunia.

Apa respon yang benar dari orang beriman dalam goncangan seperti itu?

Yeremia 29:11Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah rancangan Tuhan yang terbaik. Bersama Yesus ada damai sejahtera. Ada sukacita yang berasal dari Allah.

Pasangan yang benar akan menguatkanmu dengan Firman Tuhan, setia dan turut berdoa bersamamu untuk melewati segala tantangan hidup.

Bagaimana jika seseorang tidak memegang kebenaran Firman?

"Suami ngga bisa nafkahin istri! Cerai! Pokoknya gue balik ke rumah ortu gue!"

"Ke orang pinter itu yuk sayang, katanya dia bisa nyembuhin sakit yang aneh-aneh."

"Sayang, karena kita belum punya anak dari hubungan kita, saya harus menikahi si A untuk mendapatkan keturunan."

Mungkin kamu akan memberikan ayat Alkitab tadi, dan pasanganmu akan berkata,

"itu kata Tuhan loe, bukan Tuhan gue". 

Bahkan dia memberikan ayat-ayat balasan di agamanya yang jelas-jelas bertentangan dengan kebenaran Firman misalnya mengenai perceraian dan perintah dari "tuhan" nya yang bertentangan dengan prinsipmu.

Apa yang akan kamu lakukan? Berdebat lagi masalah agama? sudah terlambat.

Mazmur 127:1Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal  kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 

Yesus Kristus adalah dasar dari keluarga. Tanpa Yesus, segala sesuatu mudah diruntuhkan.

Jika salah satu dari pasangan suami istri tidak menjadikan Yesus sebagai dasar kehidupannya, bagaimana mungkin keluargamu dapat dibangun dengan Yesus sebagai dasarnya?

Gimana sih caranya membangun keluarga dengan Yesus sebagai dasar?

Dua hal yang perlu dilakukan yaitu:

  • Membangun mezbah keluarga, berdoa bersama setiap hari dan saling mengajar serta menasihati dalam Firman
  • Menjadi teladan bagi pasangan dan anak-anakmu dengan mempraktekkan Firman

Apabila pasanganmu berbeda agama denganmu, bagaimana caranya Firman menjadi dasar dalam setiap perkataan, tindakan dan tingkah laku keluargamu? 

Bisakah pasanganmu menjadi teladan dalam mempraktekkan Firman pada anak-anakmu?

Mendidik anak dalam jalan Tuhan

Ulangan 6:5-7 - Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Mungkinkah kamu mendidik anakmu dalam jalan Tuhan sesuai Firman? Jika pasanganmu pada saat yang bersamaan mendidiknya dalam jalan imannya yang bertentangan dengan ajaran Kristus?

Sudah terlambat dan sangat tidak pantas untuk berdebat masalah agama di depan anakmu.

Amsal 6:20 - Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.

Gimana dong kalau perintah ayah dan ajaran ibu beda? bingung gak tuh? Hehe..

Adakah kisah di Alkitab mengenai pernikahan beda agama?

Ada!

dan endingnya tidak bagus tentunya...

1 Raja-raja 11:1-2 - Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
1 Raja-raja 11:9-10 - Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

Salomo terpikat oleh wanita dari bangsa lain yang menyembah allah lain, dengan alasan cinta, ia menikahi mereka dan akibatnya jelas, hatinya menyimpang dari pada Tuhan.

Tuhan sudah mewanti-wanti bahwa ketika kamu memilih pasangan yang bukan dalam Tuhan, pasanganmu akan menjauhkan hatimu dari Tuhan.

Karena pasangan dalam Tuhan seharusnya saling memaksimalkan rohani masing-masing.

Tanpa kamu sadari, keantusiasanmu dengan Tuhan berkurang.

dan tanpa kamu sadari, kamu sudah terlalu jauh dengan Tuhan.

Jangan membangkitkan murka Tuhan.

Kasih Tuhan tak terbatas dan tak bersyarat, tapi hukum tabur tuai tetaplah berlaku. Segala akibat atas tindakan yang tidak mentaati Firman Tuhan akan kamu tuai.

Keputusanmu hari ini akan menentukan masa depanmu, berjalan dalam kasih karunia dan perkenanan Tuhan atau berjalan ke arah sebaliknya.

Jika kamu berkata kamu MENCINTAI Yesus, TAATLAH pada Firman-Nya.
Siapa yang lebih kamu cintai?
Yesus atau pasanganmu yang belum berkenan bagi-Nya?

Yesus memberikan hidupNya untukmu,
mati di kayu salib demi kamu,
karena cintanya yang KEKAL kepadamu.

Jangan sia-siakan hidupmu demi cinta dunia yang tidak kekal.

Tuhan Yesus memberkati (ra)

Bagaimana menurut kamu?
Masih banyak alasan lain mengapa pacaran beda agama dilarang oleh Tuhan. Yuk, bagikan di bagian komentar artikel ini, berikan pendapat kamu, kesaksian kamu agar kamu bisa menjadi berkat bagi pembaca lainnya ^_^

No comments:

Post a Comment