Pages

Wednesday, March 5, 2014

Bolehkah Bermesraan di Masa Pranikah?

Bagi yang udah punya pasangan, biasanya ada beberapa pola pikir bagaimana cara bersikap sama pasangan

"Pacaran harus nempel terus dong. Kalo ngga, orang tahu dari mana kita pacaran?"

atau

"Berdiri harus jauh-jauhan, duduk terpisah. Malu ah sama teman-teman kalo sebelahan, nanti digodain. Lagipula kita kan ga boleh eksklusif."

Mana yang lebih baik?



Pilihan pertama?

Tidak.

Sebagai pasangan yang ingin menjaga kekudusan, haruslah kamu menjaga dirimu sendiri dan menjaga pasanganmu. Jangan merasa kuat untuk menahan keinginan daging karena daging kita itu lemah. Hubungan pria dan wanita ibarat sebuah magnet yang ingin saling mendekatkan diri. Semakin dekat jaraknya, tarikannya akan semakin kuat.

Ketika kamu kompromi terhadap interaksi dengan tubuh pasanganmu melalui sentuhan-sentuhan, kamu sedang bermain dengan api. Awalnya hanya ingin menggenggam tangannya, perlahan-lahan ingin merangkulnya, lalu memeluknya dan lebih lagi. Ingat, dosa sudah mengintip.

Apakah hanya hubungan seks pranikah yang dianggap sebagai sebuah dosa?

Tidak.

Pikiran yang tidak kudus juga merupakan sebuah dosa, alias pikiran kotor.

Matius 5:27-29
Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

Bagi Tuhan, memikirkan hal yang tidak kudus sudah menjadi dosa. Lakukanlah segala cara untuk menghindari godaan tersebut. Tentunya bukan dengan mencungkil matamu. Tapi milikilah prinsip-prinsip menjaga batasan dalam menjalankan hubungan.

Selain mencobai diri sendiri, bermesraan berlebihan pun dapat membuat orang lain jatuh dalam dosa pikiran.

Roma 14:13
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!

Orang Kristen adalah teladan. Percaya atau tidak, umat Kristen sudah menjadi standar dalam segala sesuatu yang benar.

Contohnya, kamu sering mendengar gak, cibiran orang yang berkata, "katanya Kristen, tapi kok seperti itu?". Nah, komentar seperti ini menunjukkan bahwa harapan seseorang tentang umat Kristen itu tinggi. Apapun yang kamu lakukan akan menjadi standar dan teladan.

Ketika kamu tidak menjadi teladan yang baik, di saat itulah kamu sudah menjadi batu sandungan.

Lalu, apakah kamu harus berjauhan dengan pasanganmu seperti pada contoh kedua?

Tidak juga

Hubunganmu dengan pasangan harus diakui oleh orang lain. Diketahui dan diakui. Kamu harus menunjukkan pada komunitasmu bahwa kamu sudah memiliki pasangan.

Tujuannya agar komunitasmu juga turut menjagamu dalam menjalani hubungan yang kudus. Hubungan yang disertai dengan komitmen.

Kalau kamu dan pasanganmu tidak pernah terlihat bersama, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa kalian berpasangan. Bisa jadi masih ada orang yang mendoakan kamu atau pasanganmu karena dikira masih single kan?

Selain itu pengakuan dari komunitas juga akan menjaga kamu apabila salah satu dari kamu mengingkari komitmennya. Misalkan ada yang melihat kamu sering berduaan bersama orang lain, nah harus ada yang mengingatkan kamu supaya tidak jatuh dalam perselingkuhan.

Biasakan untuk melakukan aktivitas bersama agar orang yang melihat pun menyadari bahwa kalian sudah berpasangan.

Tapi perlu diingat, bahwa hubungan sosialmu dengan komunitas pun harus terus berjalan dengan baik. Hubunganmu dengan keluarga juga harus terus berjalan dengan baik. Jangan menjalin hubungan secara eksklusif. Sesekali pergilah bersama-sama dengan komunitas dan keluargamu.

Jadi yang baik untuk dilakukan ialah, lakukanlah aktivitas bersama-sama, namun peganglah prinsip dalam menjaga batasan sentuhan satu sama lain.

Saya dan istri dahulu berkomitmen untuk tidak bersentuhan hingga kami menikah. Setelah menikah, baru deh kami bermesraan sambil jalan, bergandengan atau berangkulan.

Biasanya kalau momen mesra-mesranya dihabiskan di masa pranikah, setelah menikah justru tidak mesra lagi :p

Tidak percaya? coba saja kamu amati orang-orang yang jalan di mal. Kalau ada pasangan muda yang kelihatan sangat mesra, sebagian besar mereka ialah pasangan yang masih pacaran. Tapi kalau kamu lihat pasangan yang salah satu jalan di depan, tidak bersebelahan, biasanya pasti mereka sudah menikah. Hehe.

Jadilah pasangan yang berbeda dari pasangan dunia (^_^)
(ra)

No comments:

Post a Comment