Pages

Saturday, December 21, 2013

Kapan Ya Gue Pacaran?


Buat kamu para jomblo yang sedang meringkuk di kamar waktu malam minggu mungkin pikiran ini yang terngiang2 di kepala kamu.

Kapan gue punya pacar.. 
Kapan ada yang perhatian sama gue.. 
Kapan gue bisa merasakan sayang2an sama si doi.. 
kepengen deh sms dia, mau ga jadi pacar gue, ngomong ga berani..
*eh jangan tambah galau bacanya*puk-puk*

Nah, sebenarnya kapan sih waktu yang tepat buat kamu punya pacar? yang sesuai dengan rencana Tuhan tentunya ya.



Coba kita perhatikan kisah Adam di masa single hingga menemukan pasangan. Pada masa inilah Tuhan pertama kali turun tangan secara langsung untuk menjodohkan manusia. Saya percaya ada nilai-nilai yang ingin Tuhan ajarkan pada kisah ini.

Kejadian 2:15-22
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu
.
Perhatikan benar-benar urutan dari proses Adam mendapatkan pasangan (Hawa):

1. Tuhan memberi aturan yang harus ditaati Adam (Kej 2:16-17)
Kej 2:16-17 - Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Sama seperti Adam, kita pun harus mentaati Firman Tuhan. Perintah untuk taat pada Firman Tuhan adalah komunikasi pertama antara Tuhan dan manusia. Sudahkah kamu taat pada perintah-perintah Tuhan? Taatlah pada perintah Tuhan semaksimal mungkin, Tuhan yang akan memenuhi segala kebutuhan kamu termasuk pasangan.
Mat 22:36-40 “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”. Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Mengasihi Tuhan
Mengasihi Tuhan juga berarti tidak melakukan segala sesuatu yang tidak berkenan bagi-Nya. Taat pada perintahnya sepenuh hati adalah bentuk mengasihi Tuhan yang paling nyata. Taat berarti taat 100% pada perintah Tuhan. 99% taat bukanlah ketaatan sebab ada 1% ketidaktaatan. Taat, tanpa kompromi.

Mengasihi sesama
Efesus 4:32 - Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Apakah kamu masih membeda-bedakan orang dalam hal mengasihi? Kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya seperti suku, organisasi, pertumbuhan iman, penampilan, apalagi materi. Jika kamu hanya bergaul dengan golongan tertentu, tentunya komunitasmu akan lebih sempit. Siapa tahu Tuhan punya rencana bahwa pasangan hidupmu ada pada golongan lain yang kamu kesampingkan tersebut. Kita semua sama di mata Tuhan, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan hal-hal tersebut. Siapakah kita hingga kita berani menentukan seseorang lebih rendah dari yang lain?

Perluas komunitasmu. Pasangan yang terbaik berasal dari hubungan persahabatan. Sahabat berasal dari hubungan pertemanan dan pertemanan berasal dari komunitasmu. Jika kamu ingin pasanganmu adalah orang yang memegang prinsip kebenaran Firman Tuhan, maka kamu pun harus berada dalam komunitas yang sama.

Mengasihi dirimu sendiri
Tentunya sebelum kamu dapat mengasihi orang lain, kamu juga harus bisa mengasihi diri sendiri terlebih dahulu. Kristus hidup di dalam kamu. Bagaimana cara kamu memperlakukan diri sendiri, itulah persembahanmu yang terbaik bagi Tuhan (Rom 12:1). Ketika kamu mengasihi diri sendiri, kamu mengasihi Kristus yang hidup di dalam kamu. Mengasihi diri sendiri secara rohani, mental maupun fisik.

Apakah kamu menjaga tubuhmu dari segala hal yang merusak? Makan berlebihan, overweight, kurang olahraga, mudah sakit, merokok, penyalahgunaan obat, dll. Dampaknya bukan saja hal tersebut tidak berkenan bagi Tuhan tapi pastinya juga ke penampilan kamu. Hehe. Siapapun akan lebih senang melihat orang yang sehat dan bersih.

Apakah kamu merasa tertolak, merasa tidak diterima oleh orang-orang di sekelilingmu atau merasa tidak layak dalam berbagai hal? Jika demikian, berarti kamu belum mengasihi diri sendiri. Ingatlah bahwa kamu berharga di mata Tuhan (Mat 10:30-32), kamu adalah biji matanya Allah (Maz 17:8, Zak 2:8). Kamu adalah ciptaan-Nya yang sempurna dan Yesus sudah mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib untuk menyelamatkanmu. Karena itu jangan khawatir akan pandangan orang terhadap kamu, Tuhan menerima dirimu apa adanya. Tidak perlu merasa malu jika kamu merasa dikejar umur untuk memiliki pasangan, rencana Tuhan jauh lebih indah dari apa yang pernah kita bayangkan. Tetaplah setia dalam proses perjalanan hidupmu dalam rencana Tuhan.

2. Tuhan sudah mengetahui bahwa Adam membutuhkan pasangan, tapi Tuhan tidak langsung memberikannya. (Kej 2:18)
Kej 2:18 - TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Perhatikan bahwa, Adam belum merasa ia membutuhkan pasangan dan Adam tidak meminta pasangan, tapi Tuhan yang mengetahui kebutuhan Adam. Adam waktu itu ga galau cari pacar kayak kamu #ups

Tuhan tahu tujuan hidup seseorang sejak ia dilahirkan. Tuhan tahu suatu saat kamu akan punya pasangan atau tidak. Jadi bukan hak kita untuk mengatur Tuhan supaya cepat-cepat memberikan pacar.

"Umur gue udah deadline nih Tuhan.."
"Buruan Tuhan, keburu si doi ditembak orang lain nih.."
"Tuhan, gue mau sama yang itu, jangan yang lain.."

Nah, kalau kamu pernah berpikir seperti ini, sebenarnya kamu sedang meminta atau menyuruh Tuhan? Bersabarlah dan ikuti syarat pertama, taat pada perintah dan keputusan Tuhan.

Mendoakan pasangan pada Tuhan ibarat kita memberikan kertas kosong pada Tuhan dan mengizinkan ia untuk menulis nama pasangan kita. Serahkan semua keputusan kepada Tuhan. Jika ada seseorang yang sudah ada di hatimu, doakanlah agar Tuhan semakin mengarahkan kalian untuk berjalan dalam rencana Tuhan. Berdoalah supaya karakter kalian sama-sama bertumbuh dalam Kristus. Tidak menuntut Tuhan, jalani prosesnya dan berserah pada keputusan Tuhan.

3. Adam bekerja sesuai dengan apa yang ditugaskan Tuhan (Kej 2:19-20)
Kej 2:19-20 - Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Salah satu syarat yang Tuhan berikan sebelum kamu menemukan pasangan hidupmu adalah bekerja, terutama bagi pria. Pribadi yang dewasa dan siap untuk memikirkan masa depan bersama pasangan hidupnya adalah juga pribadi yang bisa bertanggungjawab menghidupi dirinya sendiri dengan hasil jerih payahnya.

Jika kamu masih bersekolah, dengan berat hati saya sampaikan agar lebih baik kamu fokus dan maksimal terlebih dahulu pada tanggung jawab utamamu saat ini yaitu menempuh dunia pendidikan. Tetap perluas komunitas dan mengasihi sesama tapi belum waktumu untuk mencari pasangan hidup. Pertumbuhan karaktermu lebih penting daripada menemukan pasangan hidup.

Bagi kamu yang sudah bekerja, Adam pun memberikan teladan untuk tetap menjalani pekerjaannya dengan maksimal. Begitupun dengan apa yang perlu kamu lakukan. Jalani apa yang sedang kamu lakukan dengan maksimal. Jalani pekerjaanmu dengan maksimal, pelayananmu dengan maksimal, komunikasimu dengan keluarga dengan maksimal dan hubunganmu dalam komunitas dengan maksimal. Jangan habiskan emosi jiwa dan ragamu hanya untuk memikirkan si doi. Galau karena merasa ditolak, tidak diperhatikan, cemburu, dan membuat kamu menjadi tidak maksimal dengan apapun yang sedang kamu jalani. Ingat, jangan jadikan si doi menjadi berhalamu.

Saya mengalami hal ini ketika saya sedang mendekati mantan pacar saya (sekarang sudah jadi istri). Ketika ada konflik dengan si dia maka hidup pun terasa hambar dan penuh kekecewaan. Pada kasus yang saya alami, saat itu saya baru ditolak untuk menjadi pacarnya. Hehe. Bekerja rasanya jadi suntuk, berkomunikasi dengan siapapun tidak bersemangat dan tentunya hal tersebut mempengaruhi hubungan saya dengan orang-orang terdekat saya. Saya seharusnya menjadi berkat untuk keluarga saya, menjadi pria yang bisa diandalkan oleh orangtua dan saudara-saudara wanita saya, menjadi teman yang menghibur kawan yang sedang dalam kesusahan dan menjadi pribadi yang membawa berkat di pelayanan. Tapi itu semua tidak terwujud karena saya sedang galau masalah pasangan hidup, padahal jadi pacar saja belum.

Hingga pada satu waktu saya sadar bahwa saya telah memberhalakan si dia. Keinginan untuk menjadi pacarnya seakan-akan lebih besar daripada hidup maksimal dalam Tuhan. Sejak saat itu saya berusaha melupakan kegalauan saya, menyerahkan segala masa depan saya pada Tuhan dan berusaha maksimal dalam setiap area kehidupan. Waktu itu saya sudah menyerahkan siapa pasangan hidup saya pada keputusan Tuhan. Jika ditolak oleh si dia pun, tak apa, saya tidak akan menuntut. Jalani saja dulu hubungan ini sebagai sahabat. Jika suatu saat ia memilih orang lain pun, ya sudah. Hasilnya? Wow.. Tuhan bekerja dahsyat dalam apapun yang saya kerjakan dan hati saya dipulihkan. Kegalauan yang tadinya menyelimuti hati rasanya sudah hilang dan saya bisa fokus dengan segala tanggung jawab saya. Pekerjaan saya semakin baik, hubungan dengan keluarga pun semakin dekat dan pelayanan semakin bertumbuh.

Ketika kamu lebih maksimal, karaktermu bertumbuh. Tantangan-tantangan yang akan kamu temui dan kamu lewati dalam segala aspek kehidupanmu adalah proses dari Tuhan untuk membentuk karaktermu. Ketika kamu menjadi orang yang lebih dewasa, baik itu pria maupun wanita, kamu akan lebih siap untuk menjalani hubungan berpacaran yang dewasa dalam Kristus.

4. Tuhan menciptakan Hawa ketika Adam sedang tidur (Kej 2:21)
Kej 2:21 - Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

Ketika Tuhan sedang mempersiapkan Hawa, Adam tidak menyadarinya. Adam tidak perlu menyadarinya. Poin yang ingin saya bagikan ialah, percayalah bahwa Tuhan sedang mempersiapkan kalian untuk menjadi pasangan yang sepadan. Tidak perlu menghabiskan seluruh energimu untuk mencari-cari pasangan. Apalagi jika motivasimu dalam berbagai hal ialah untuk mencari pasangan misalnya rajin ke gereja atau pelayanan supaya sering ketemu lawan jenis yang cakep-cakep. Ckckck *geleng-geleng kepala*. Ingat, kamu harus melayani Tuhan dengan tulus. Jangan ada udang di balik batu dong ;)

Ketika kamu sedang bertumbuh semakin maksimal dalam kehidupanmu, Tuhan pun sedang mempersiapkan calon pasangan hidupmu. Ketika kamu merasa belum mengetahui siapa pasangan hidupmu, percaya saja bahwa Tuhan memang sedang memproses hidupnya. Tuhan menunggu waktu yang tepat untuk mempertemukan kalian dan mungkin kamu tidak akan menyadarinya keberadaannya saat ini, seperti Adam yang sedang tidur. Tapi ketika waktunya tiba, Adam terbangun dan melihat Hawa, seperti kamu menemukan pasangan hidupmu.

5. Tuhan yang mengenalkan Hawa pada Adam (Kej 2:22)
Kej 2:22 - Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Perhatikan bahwa Tuhanlah yang membawa Hawa untuk bertemu dengan Adam. Pertemuan kamu dan pasanganmu sudah ada dalam rencana Tuhan, jadi sabar saja, bukan kamu yang menentukan kapan kamu akan menemukan pasanganmu. Kamu tidak perlu memaksakan Tuhan untuk memberi tahu siapa orang yang akan menjadi pasangan hidupmu. Pakai doa minta tanda segala.

"Tuhan, kalau hari ini si doi pakai baju merah, berarti dia pasanganku". Gubrak! *padahal memang hobbynya dia pakai baju merah*. 

Memangnya Tuhan harus nurut sama kamu, nyuruh-nyuruh kasih tanda yang aneh-aneh. Hehehe. Tanda dari Tuhan ya terserah Tuhan dong, kok jadi kamu yang nentuin :p. Milih pasangan jangan bergantung sama tanda-tanda yang kamu buat-buat sendiri. Itu namanya pemaksaan.

Nah, jangan galau lagi. Mulailah hari yang baru dengan paradigma baru di hari Minggu besok *kan ceritanya sekarang lagi meringkuk di malam minggu* Hehe :p

Tinggalkan mindset lama untuk mencari-cari pasangan dimanapun kamu berada, di gereja, di tempat kerja, di pelayanan, di mal, di pasar, di pinggir jalan, di tengah jalan. Hayo ngaku, lagi nyebrang jalan pun kamu pasti ngarep papasan sama doi kan? wkwkwk..

Taat pada perintah Tuhan, maksimal dalam apapun yang kamu jalankan dan biarlah rencana Tuhan terjadi dalam hidupmu dalam hal pasangan :)

God bless :) (ra)

No comments:

Post a Comment